Senin, 29 Juli 2013

LPJ Dept. DIKLAT BEM UNM

LAPORAN BERTANGGUNGJAWABAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PERIODE 2012-2013
 


Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Yang kami hormati:
Ketua Umum MAPERWA UNM beserta Jajarannya
Presiden Mahasiswa BEM UNM yang kami hormati
Kawan-kawan Peserta Pleno I LK UNM

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Salam demokrasi serta salam pembebasan………

Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.
(A)

Ketua Maperwa beserta jajaran
Kawan-kawan fungsionaris lembaga serta rakyat UNM
yang kami hormati.....
Tak ada kata untuk menggatakan tidak, marilah kita menundukkan hati memanjatkan puja puji kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya, nikmat pikir, nikmat kesehatan dan nikmat keikhlasan untuk hadir di tempat ini guna mengevaluasi, mengkritisi serta menyusun proyeksi kinerja BEM UNM. Salam dan salawat atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW, nabi yang telah menunjukkan kita menuju jalan cahaya kesempurnaan.
Peserta pleno I  yang kami hormati…..
A.    Mukaddimah
            Konstruk pemikiran “luar biasa” kaum kapitalis dalam menguasai dunia semakin nampak kita saksikan, hegemoni neoliberalisme menusuk sendi prekonomian dunia termaksud indonesia dengan satu tujuan pengumumpulan modal sebanyak-banyaknya demi “kesejahtraan gila” korporasi ataukah perorangan. Sebuah gambaran ketidakadilan sosial yang dilakonkan sebagian manusia rakus, hidup dalam frame kemegahan surga duniawi diatas curahan keringat dan derita rakyat miskin.
Untuk mencapai tujuan haram tersebut, berbagai dogma-dogma kapitalis menjadi virus ganas dalam pemikiran rakyat dunia. Kehidupan konsumsifisme melanda rakyat indonesia, perilaku ini tertanam dalam kehidupan karena adanya hegemoni media massa. Iklan-iklan yang menampilkan artis-artis sebagai umpan kelezatan. Perilaku hedon para generasi muda bangsa ini, generasi muda yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam sebuah perlawanan akan tirani penguasa tapi lebih sering menghabiskan waktunya berpesta dan menikmati kesenangan duniawi bersama parah setan-setan wujud manusia. Parahnya lagi, generasi tua yang semestinya menjadi pencerah justru tak puasnya melakoni kehidupan hedon.
Kemudian, sifat apatis juga melanda  sebagian besar masyarakat bangsa ini. Mereka tak peduli lagi  akan derita sebagian saudara sebangsanya yang hidup dalam  derita kemiskinan dan ketertindasan. Mereka diam melihat tingkah “bejat” para pemimpin bangsa ini. Kehidupan individualistik semakin meluas bahkan sudah mengkontaminasi sebagian pelosok desa. Karakter gotong royong, toleran, saling menghargai di mana sebagai karakter bangsa kini hilang terbawa arus globalisasi.
Kini konstruk pemikiran kapitalis hinggap dalam kepala para pemimpin bangsa ini, mereka menjadi budak pekerja para kaum kapitalis (IMF, World Bank, dll). Setiap kebijakan yang mereka lahirkan tidak lepas dari pesanan para kaum kapitalis. Dalam dunia pendidikan, kebijakan yang sangat menyudutkam rakyat bangsa ini, UU BHP yang intinya adalah komersialisasi pendidikan yang memberikan peluang para kaum kapitalis untuk berinvestasi disetiap Perguruan Tinggi di tanah air. Efeknya adalah pendidikan menjadi sangat mahal bagi sebagian besar rakyat bangsa ini, sehingga rakyat miskin tidak bisa  mengenyam dunia pendidikan padahal di dalam UUD 1945 pendidikan adalah tanggungjawab negara.
Tentunya mahasiswa sebagai kaum yang pekah terhadap kondisi  sosial tidak diam melihat ‘dosa” ini, serentak seluruh indonesia mahasiswa turun membentuk parlemen jalanan yang kontinyu serta dengan pergerakan totaliter. Hasil dari perjuangan tersebut UU BHP di yudisial reviuw oleh MK, inilah kemenangan MAHASISWA.
Tak lama kemudian pemerintah kembali mengeluarkan aturan tentang pendidikan dalam bentuk Peraturan Pemerintah, PP No. 66 yang mengatur pendidikan di indonesia. Peraturan ini hanya berganti baju saja, isi didalamnya secara substansi sama dengan UU BHP yaitu komersialisasi pendidikan. Entah.....??? para penguasa kita kehilangan hati nurani.
Lagi-lagi MAHASISWA......! yang masih berdiri tegak di jalan kebatilan yang akan berjuang melawan demi RAKYAT TERTINDAS................

Kawan-kawan Majelis yang kami hormati
Dan kawan-kawan peserta pleno I  yang kami banggakan

B.     Kondisi Idealitas
Melihat problem tersebut mahasiswa memiliki tanggungjawab moral sebagai agen of change menuju perubahan  tatanan sosial masyarakat yang lebih baik. Tentunya sebagai kaum intelektual memiliki rumusan konsep yang dapat diimplementasikan untuk menjawab kearah perbaikan.
Mahasiswa yang tergabung dalam kebersamaan melakukan pengorganisasian untuk melahirkan solusi yang konstruktif kemudian terbingkai dalam bentuk  lembaga kemahasiswaan. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Makassar salah satu lembaga kemahasiswaan yang sangat pekah akan kondisi tersebut dan hingga hari ini masih konsisten dengan garis perjuangannya.
Peserta pleno I  yang masih setia menyimak
Dan kawan-kawan Majelis yang mencermati tulisan ini

Langkah awal perjuangan kawan-kawan di BEM UNM terkhususnya pada DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN sampai pada PLENO I ini telah merampungkan satu program kerja programatik dari semua program kerja yang telah kami rumuskan. Berikut program kerja yang telah kami kerjakan:

  1. Leadhership Training

C.    Kondisi Realitas
Memasuki pleno I, program kerja yang telah kami kerjakan adalah Berikut penjabarannya:

1.      LEADERSHIP TRAINING
Organisasi kemahasiswaan merupakan pengejawantahan dari kedaulatan mahasiswa yang sadar akan peran intelektual dan tanggung jawab sosialnya sebagai bagian dari masyarakat berbangsa dan bernegara, penyelenggaraan organisasi senantiasa ditopang oleh kematangan jiwa dan intelektual , moralitas yang tinggi serta pencapaian tingkat spiritual tertentu.
Amanah yang diemban oleh suatu organisasi adalah merupakan cita – cita luhur dari para pengawalnya, tanggung jawab sosial warga sekaligus tanggung jawab moril dari diri sendiri dalam meneruskan estapet kepengurusan yang diharap mampu membawa sebuah perubahan bagi terwujudnya tatanan kampus yang ilmiah dan religious. Sebagai wakil yang mengemban amanah mahasiswa di tingkat universitas, maka BEM UNM sudah saatnya melakukan pembenahan diri dalam melihat dan menindaklanjuti segala bentuk kondisi kampus untuk kemudian berjuang bersama – sama mewujudkan apa yang menjadi cita – cita bersama.
Dinamika kampus yang nantinya menjadi memori indah bagi setiap pelakunya dalam bergerak seiring usia yang semakin bertambah, membentuk mental kritis yang sangat dibutuhkan dalam mengawal lembaga kemahasiswaan, dan secara alami akan bersentuhan dengan pihak birokrasi sebagai penentu kebijakan. Kemajuan sebuah pemikiran, ketika adanya kesadaran bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk berbuat salah dan harus ada pihak yang berdiri dlam posisi netral, yang nantinya diharapkan mampu mengawal setiap kebijakan birokrasi kampus dengan kapasitas intelektual yang bisa dipertanggungjawabkan.
Badan Eksekutif Mahassiswa sebagai lembaga kemahasiswaan tertinggi di universitas Negeri Makassar pun ikut pada kondisi dimana harus menjadi pihak netral, yang diharapkan menjadi wadah gerakan perlawanan terhadap ketidakadilan dunia kampus akibat kebijakan birokrasi yang berkiblat terhadap paham kapitalis. Pembentukan karakter intelektual sebagai bibit unggul yang sadar akan kondisi sosial sekitarnya juga menjadi visi utama yang menjadi pemicu munculnya sebuah lembaga kemahasiswaan yang akan terus beregenerasi.
Sesuai dengan renstra presiden mahasiswa BEM UNM periode 2012-2013 bahwa salah satu kebijakan internal kelembagaan BEM UNM adalah meningkatkan semangat integralistik, skill, dan egaliter dalam lingkup internal BEM UNM. Selanjutnya diejawantahkan dalam rapat kerja BEM UNM XIII di malino, kab. Gowa yang terartikulasi dalam bentuk kegiatan Leadership training BEM UNM 2013.

NAMA dan TEMA KEGIATAN
       Nama dari kegiatan ini “LEADHERSHIP TRAINING XIII BEM UNM  dengan tema : REKONSTRUKSI SPIRIT KELEMBAGAAN; UPAYA MENJAWAB PROBLEMATIKA SOSIAL.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan
kegiatan ini telah kami laksanakan pada:
Hari/Tanggal        : Sabtu s/d Minggu, 11 s/d 12 Mei 2013
Tempat                 : Baruga Makassar, Tanjung Bayang
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini agar tercipta kerjasama yang sinergis antar sesama pengurus maupun antar pengurus dengan masyarakat dalam menjalankan aktivitas keseharian lembaga kemahasiswaan sehingga terbangun semangat kolektivitas dan profesionalisme kerja.
Peserta
Peserta pada kegiatan “LEADERSHIP TRAINING XIII BEM UNM” ini adalah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa UNM, MAPERWA UNM, Fungsionaris LK Se- UNM dan partisipan.
Faktor penghambat
Kegiatan ini tentunya tidak mencapai kesempurnaan, namun menurut kami ini adalah proses yang sangat luar biasa. Berikut faktor penghambat:
Ø  Kurangnya rasa tanggungjawab oleh sebagian besar panitia sehingga dalam pelaksanaan banyak yang terbengkalai
Ø  Masih adanya peserta yang tidak konsisten dan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan terutama peserta internal UNM.
Faktor pendukung
Ø  Loyalitas panitia yang total melaksanakn tugas dan tanggungjawabnya.
Ø  Semangat dari beberapa staf departemen tetap terjaga dan solid
Ø  Rasa sepenanggungan dan tanggung jawab oleh person-person internal pengurus BEM
Ø  Kesungguhan pemateri dalam menyajikan materi sehingga transformasi pengetahuan berjalan dengan baik.
Peserta pleno I  yang sama berbahagia
D.    Khatimah
Inilah yang kami ukir dalam perjalanan kami sampai pada saat ini, semoga perjuangan kawan-kawan BEM UNM khususnya dan LK se-UNM umumnya merupakan nilai ibadah seutuhnya. Dan terspesial buat kawan-kawan saya di departemen DIKLAT, terimakasih banyak telah bekerjasama dengan saya dalam suksesi realisasi konsep kita bersama. Kawan-kawan pengurus BEM, terimakasih atas pelajaran hidup yang kalian berikan dan kalian semua adalah guru bagiku. Kawan-kawan LK se-fakultas, terima kasih banyak atas kerjasamanya. Kami akan selalu berjuang dengan penuh semangat sampai pada akhir kepengurusan kami.

Kami hanya berjalan menuju cahaya (kesempurnaan)
Terkadang langkah kami salah karena kegelapan
Maka, berikanlah kami cahaya yang kamu miliki (kritik)
Agar kami kembali bangkit dan melangkah
(A 2013)
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Salam revolusi

Departemen Penddidikan Dan Latihan

Menteri              : Abd. Rahman Hasan
Anggota             :
v   Sudirman
v   Saleha
v   Ardiansyah
v   Marzuki
v   Muhajir
v   Asham bin jamaluddin
v   Nur samsul


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Edit by Reza Hadiwijaya